Nasib (Festival) Film Indonesia
Ada berita yang cukup menarik hari ini, beberapa insan perfilman Indonesia yang cukup terkenal kemaren berkumpul di Teater Utan Kayu dan lantas mengambil sikap negatif terhadap kemenangan Ekskul di Festival Film Indonesia 2006 beberapa hari yang lalu. Sikap ini ditandai dengan pengembalian sejumlah Piala Citra oleh para selebriti tersebut (selengkapnya, baca detik.com). Masalah ini buat saya, bukan hanya masalah dari Festival Film Indonesia itu sendiri, tapi seluruh Dunia Film Indonesia secara keseluruhan. Kok bisa-bisanya sampai terjadi Civil War? Saya juga sama sekali tidak setuju dengan Ekskul sebagai pemenang Citra tahun ini, tapi sumpah, saya tidak menyangka mereka yang dinyatakan kalah bisa bertindak sejauh ini. Academy Awards 2006 yang menobatkan Crash untuk menang juga menuai banyak kontroversi (saya sendiri meludah di atas film Crash), tapi tidak lantas membuat hegemoni Academy Awards menjadi remeh. Memang sih, Academy Awards punya history yang lebih panjang daripada Festival Film Indonesia. Tapi kalau sampai mereka mengembalikan piala Citra yang sudah diperoleh, itu berarti keberadaan Festival Film Indonesia sudah tidak lagi diakui, dan ini bisa jadi merupakan awal yang baik untuk masa depan Film Indonesia (atau lebih buruk). Oh, tapi saya terutama setuju sama pendapat salah seorang selebriti yang hadir di Teater Utan Kayu kemaren (Mira Lesmana, kayanya), kalo komite juri Festival Film Indonesia perlu diganti dengan "orang-orang yang menghidupkan kembali film Indonesia".
Ngomong2 soal Film Indonesia, untuk pertama kalinya saya tertarik nonton film horor Indonesia di bioskop. Film tersebut adalah Pocong 2. Seperti anak Indonesia lainnya, Pocong sudah menjadi bagian dari budaya hantu yang ide mengenai keberadaannya jauh lebih menyeramkan daripada Drakula, Poltergeist, atau hantu-hantu model Sadako. Dan sampai saat ini, Pocong 2 diterima dengan lumayan hangat oleh penggemar film yang juga mengikuti perkembangan film Indonesia. Pengen nonton bener, deh, cuman kayanya sampai sekarang, antrian untuk film tersebut masih sangat panjang.
No comments:
Post a Comment